Rekayasa Ide Geologi Dasar


REKAYASA IDE
“POTENSI SUMBER DAYA GEOLOGI DI DAERAH SUNGAI NAMO GAJAH DAN SEKITARNYA”

MATA KULIAH GEOLOGI DASAR
DOSEN PENGAMPU: Drs. Nahor M. Simanungkalit, M.Si
 






                                                                                                           
Disusun Oleh:
JAKA SIAHAAN (3182131016)
KELAS B 2018

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN





KATA PENGANTAR
            Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan anugerahnya saya diberi kesempatan dalam menyelesaikan Rekayasa Ide yang berjudul “POTENSI SUMBER DAYA GEOLOGI DI DAERAH SUNGAI NAMO GAJAH DAN SEKITARNYA” dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Geologi Dasar yang diampu oleh Bapak Drs. Nahor M. Simanungkalit, M.Si.
            Saya selaku manusia biasa yang tak lepas dari kesalahan, memohon maaf apabila ada ketidakcocokan pembaca dengan Rekayasa Ide saya ini. Maka dari itu saya memohon saran dan kritik agar saya dapat memperbaiki kesalahan ataupun kekurangan yang ada pada Rekayasa ini.
Maka dari itu, saya ucapkan terimakasih banyak atas perhatiannya. Salah kasih.






DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................
1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan.............................................................................
1.3 Permasalahan Yang Akan Dikaji.........................................................................
BAB II PEMBAHASAN REKAYASA.................................................................
2.1 Pengertian Batu Pasir....................................................................................................
2.2 Pelapukan dan Transportasi Pasir..................................................................................
2.3 Jenis Butiran, Deskripsi, dan Penamaan Batu Pasir......................................................
2.4 Apa itu Batu Pasir.........................................................................................................
2.5 Apa itu Pasir..................................................................................................................
2.6 Pelapukan dan Pengangkutan Pasir...............................................................................
2.7 Jenis Butiran Pasir.........................................................................................................
BAB III REKAYASA IDE.....................................................................................
3.1 Ide Penulis...........................................................................................................
3.2 Teknik Penerapan Ide..........................................................................................
BAB IV KESIMPULAN.........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................






BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Masalah     
            Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat (kumpulan) mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yang merupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan, tetapi disebut dengan “Aluvial deposit”.
            Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuan sedimen Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya. Tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran  butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan  berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.
            Oleh karena itu pembuatan makalah ini kami lakukan sebagai suatu langkah atau pemberian solusi bagi para mahasiswa untuk dapat mengetahui apa itu batuan sedimen, bagaimana batuan  beku tersebut terbentuk, klasifikasi batuan beku, dan tipe dasar batuan sedimen. Dengan adanya makalah ini, pengetahuan kita bertambah
1.2       Tujuan dan Manfaat Penulisan                                         
Memberikan solusi kepada masyarakat atau memberikan saran kepada masyarakat yang ada pada sungai Namo Gajah dan sekitarnya dalam penggunaan batuan Sedimen. Karena sungai Namo Gajah dapat memberikan atau menghasilkan potensi sumber daya alam mineral yaitu batuan sedimen yang pemanfaatannya dapat membantu masyarakat dalam banyak hal.

1.3       Permasalahan yang Akan Dikaji
Kegunaan batuan sedimen atau potensi yang dihasilkan oleh sungai kepada masyarakat. Penggunaan batuan sedimen yang dapat menguntungkan masyarakat dan memberikan sebuah pekerjaan baru bagi masyarakat yang ada pada sungai Namo Gajah dan wilayah sekitarnya.                     






BAB II
PEMBAHASAN
2.1       Pengertian Batu Pasir
            Batu pasir adalah batuan sedimen klastik yang terdiri dari butiran mineral berukuran pasir atau bahan organik. Di dalam batu pasir terdapat semen yang mengikat butiran-butiran pasir dan biasanya terdiri dari partikel matriks (lanau atau lempung) yang menempati ruang antar butiran pasir. Batu pasir adalah salah satu jenis batuan sedimen yang paling umum dan banyak ditemukan dalam cekungan sedimen di seluruh dunia. Batu pasir sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi. Di bawah permukaan, batu pasir sering berfungsi sebagai akuifer air tanah untuk atau sebagai reservoir gas dan minyak.

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai batu pasir, sebaiknya perlu dipahami perbedaan istilah antara "Batu Pasir" dan "Pasir". Untuk seorang ahli geologi kata "pasir" pada batu pasir mengacu pada ukuran partikel butiran dalam batuan tersebut, dimana partikel atau butiran tersebut terdiri dari berbagai ukuran yaitu 1/16 mm - 2 mm. Sedangkan pengertian batu pasir adalah batuan yang tersusun atas butiran pasir.





2.2       Pelapukan dan Transportasi Pasir
Pasir biasanya tersusun atas partikel atau butiran mineral, batuan atau bahan organik yang telah berubah menjadi ukuran "pasir" oleh proses pelapukan dan terangkut ke suatu lingkungan pengendapan oleh media transportasi berupa air, angin atau es. Waktu dan jarak transportasi mereka mungkin singkat atau signifikan. Selama perjalanan butiran ini, akan selalu ditindaklanjuti oleh pelapukan kimia dan fisika.
Jika pasir diendapkan dekat dengan sumber batuannya, komposisinya akan menyerupai batuan induknya. Namun, semakin lama waktu dan jarak yang memisahkan batuan sumber dari endapan pasirnya, komposisi tersebut akan signifikan berubah selama proses transportasi. Butiran yang terdiri dari bahan mudah lapuk akan diubah dan mineral atau partikel yang secara fisik lemah akan hilang atau hancur.

Apabila batuan granit adalah sumber bahan asli dari pasir, maka batu pasir akan tersusun atas butiran-butiran mineral dari hornblende, biotit, ortoklas dan kuarsa. Hornblende dan biotit yang paling rentan mengalami perubahan kimia dan fisika sehingga mereka akan tersingkir di tahap awal transportasi. Ortoklas dan kuarsa akan bertahan lama karena ikatan kimia mereka lebih intens dan tidak rentan terhadap pembelahan (cleavege). Mineral kuarsa biasanya paling banyak membentuk butiran pasir, butiran-butiran kuarsa inilah yang akan membentuk batu pasir yang biasa kita sebut sebagai "batu pasir kuarsa".

2.3       Jenis Butiran, Deskripsi, dan Penamaan Batu Pasir
Butiran dalam batu pasir dapat terdiri dari mineral, batuan atau bahan organik. Besaran jumlah (persen) jenis butiran pasir tergantung pada sumber butirannya dan bagaimana mereka mengalami proses transportasi. Butiran mineral dalam batupasir biasanya tersusun atas kuarsa kadang-kadang bisa sangat tinggi jumlahnya (>90% SiO2). Hal ini disebebabkan karena butiran pasirnya telah mengalami transportasi yang berulang-ulang oleh media angin atau air, atau biasa dikatakan sebagai "mature". Butiran Pasir lainnya dapat mengandung sejumlah besar feldspar dan jika mereka berasal dari batuan induk dengan kandungan kuarsa yang signifikan maka butiran pasir feldspar tersebut akan dikatakan "immature".

Pendeskripsian batu pasir secara umum (untuk orang awam) biasanya mengacu kepada jumlah persen bahan penyusun batu pasir (butiran mineral atau batuan, ataupun bahan organik). Sebagai contoh apabila dalam suatu batupasir dominan tersusun atas butiran mineral kuarsa maka biasa disebut batu pasir kuarsa atau pasir silika. Apabila butiran dari batu pasir ada mengandung emas biasa disebut batu pasir emas, jika mengandung intan biasa disebut batu pasir intan. Sebenarnya istilah batu pasir emas dan batu pasir intan ini muncul karena keterdapatan mineral emas atau intan dalam sebuah batu pasir, atau bisa saja hanya sebagai pasir lepas yang mengandung butiran emas ataupun intan. seperti yang kita ketahui bahwa emas memiliki resistensi dan fleksibilitas yang tinggi, begitu juga intan. Inilah yang memungkinkan kedua mineral berharga ini tahan terhadap proses pelapukan kimia dan fisika selama proses transportasi berlangsung.

Secara spesifik deskripsi dan penamaan batu pasir akan mengacu atau berdasarkan batuan asalnya, berdasarkan kehadiran matriks lempungnya, dan berdasarkan komposisi butiran dalam batupasir tersebut. Penamaan batu pasir berdasarkan batuan asalnya sebagai contoh batupasir silisiklastik (butiran terigen), batupasir epiklastik, dan batupasir volkaniklasitik. Penamaan batu pasir berdasarkan kehadiran matriks lempungnya sebagai contoh batupasir arenit dan batupasir wacke. Penamaan batu pasir berdasarkan komposisi butiran penyusunnya sebagai contoh batupasir arkose dan batupasir litik. Banyak klasifikasi batu pasir yang dibuat oleh para ahli, sebagai contoh klasifikasi.

2.4       Apa itu Batu Pasir ?
Batu pasir adalah batuan sedimen yang terdiri dari butiran pasir mineral, batu, atau bahan organik. Ini juga mengandung bahan penyemenan yang mengikat butir-butir pasir bersama-sama dan mungkin berisi matriks partikel-partikel lanau atau lempung yang menempati ruang di antara butiran pasir.
Batu pasir adalah satu dari beberapa jenis batuan sedimen yang umum sering dijumpai di beberapa cekungan sedimen di seluruh dunia. Batuan ini sering ditambang untuk digunakan sebagai bahan konstruksi atau sebagai bahan baku yang digunakan dalam manufaktur.
Di bawah permukaan tanah, fungsi batuan ini sangatlah penting yaitu dapat berguna sebagai akuifer air tanah ataupun sebagai reservoir gas alam maupun minyak bumi.
2.5       Apa itu Pasir ?
            Untuk seorang ahli geologi, kata "pasir" di batu pasir mengacu pada ukuran partikel butiran di batu daripada bahan yang disusunnya. Partikel seukuran pasir memiliki ukuran mulai dari 1/16 milimeter hingga 2 milimeter dengan diameter. Batu pasir adalah batuan yang terutama terdiri dari butiran pasir.
2.6       Pelapukan dan Pengangkutan Pasir
            Butir-butir pasir di batupasir biasanya partikel mineral, batuan, atau bahan organik yang telah direduksi menjadi "pasir" ukuran oleh pelapukan dan diangkut ke situs pengendapan mereka oleh tindakan memindahkan air, angin, atau es. Waktu dan jarak transportasi mereka mungkin singkat atau signifikan, dan selama perjalanan itu biji-bijian ditindaklanjuti oleh pelapukan kimia dan fisik.
Jika pasir diendapkan dekat dengan batu sumbernya, pasir akan menyerupai batuan induk dalam komposisi. Namun, semakin banyak waktu dan jarak yang memisahkan batuan sumber dari deposit pasir, semakin besar komposisi akan berubah selama transportasi. Biji-bijian yang terdiri dari bahan mudah-cuaca akan dimodifikasi, dan biji-bijian yang lemah secara fisik akan berkurang ukurannya atau hancur.

            Jika singkapan granit adalah sumber pasir, bahan asli mungkin terdiri dari butiran hornblende, biotit, orthoclase, dan kuarsa. Hornblende dan biotit adalah yang paling rentan secara kimia dan fisik terhadap kehancuran, dan mereka akan dihilangkan pada tahap awal transportasi.
Orthoclase dan kuarsa akan bertahan lebih lama, tetapi butiran kuarsa akan memiliki kesempatan terbesar untuk bertahan hidup. Mereka lebih inert secara kimia, lebih keras, dan tidak rentan terhadap pembelahan. Kuarsa biasanya merupakan jenis pasir yang paling melimpah yang ada di batu pasir. Bahan ini sangat melimpah dan sangat tahan lama selama transportasi.
2.7       Jenis Butiran Pasir
Butiran di batupasir dapat terdiri dari mineral, batu, atau bahan organik. Yang dan berapa persen tergantung pada sumbernya dan bagaimana mereka menderita selama transportasi.

            Butir mineral di batu pasir biasanya kuarsa. Kadang-kadang kandungan kuarsa dari pasir ini bisa sangat tinggi - hingga 90% atau lebih. Ini adalah pasir yang telah dikerjakan dan dikerjakan ulang oleh angin atau air dan dikatakan "dewasa." Pasir lainnya dapat mengandung jumlah feldspar yang signifikan, dan jika mereka berasal dari batu sumber dengan kandungan kuarsa yang signifikan mereka dikatakan "belum dewasa."






BAB III
REKAYASA IDE
3.1       Ide Penulis
            Sungai adalah sebuah tempat atau lokasi yang sangat cocok dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada disekitar sungai tersebut. Seperti sungai Namo Gajah yang telah saya lihat dan teliti potensinya. Kenapa saya mengatakan hal tersebut? Karena didalam sungai terdapat banyak benda atau material yang dapat dimanfaatkan keberadaannya seperti batuan sedimen. Pada sungai Namo Gajah terdapat banyak Batuan Sedimen yang dapat dimanfaatkan. Batuan sedimen diantaranya adalah batu pasir. Pemanfaatan pada batu pasir merupakan salah satu sumber energi alternatif. selain itu pasir merupakan bahan utama bagi pembuatan beton bangunan, bahan pengecoran yang mempunyai ketahanan yang cukup baik.

            Pemanfaatan pada batu pasir merupakan salah satu sumber energi alternatif. biomassa yang di kedepankan sumber energi alternatif, dan bahkan lebih baik sebab sumber daya energi ini terbarukan. Pasir dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.Konstituen utamanya, yakni silisium, juga dapat diolah menjadi silikon, salah satu bahan semikonduktor yang dipakai untuk memproduksi peranti-peranti elektronik (electronic devices).selain itu pasir merupakan bahan utama bagi pembuatan beton bangunan, bahan pengecoran yang mempunyai ketahanan yang cukup baik.

            Batupasir kuarsa yang ditambang belum dimanfaatkan untuk keperluan industri maupun keperluan pembangunan lainnya. Berdasarkan informasi, hanya sebagai tanah untuk timbunan, atau biasa disebut tanah urug oleh para penambang. Padahal salah satu kegunaan batu pasir kuarsa untuk industri adalah sebagai bahan campuran semen yang pemanfaatannya diolah dan diekstrak kandungan Si-nya.

Jika hal diatas diterapkan oleh masyarakat, maka tentulah akan menghasilkan pendapatan terhadap masyarakat disekitar sungai tersebut. Potensi sungai tersebut akan menaikkan taraf ekonomi masyarakat dan menciptakan aktivitas baru dan dapat mengurangi pengangguran.

3.2       Teknik Penerapan Ide
            Dalam memberikan ide, tentulah saya membuat teknik penerapan ide saya. Yaitu yang pertama sekali saya pergi atau mengunjungi lokasi yang dituju, yaitu sungai Namo Gajah. Saya mengindentifikasi jenis batuan apa yang ada pada sungai Namo Gajah tersebut. Dan berdasarkan hasil yang saya dapat, saya menemukan bahwa potensi sumber daya alam yang dapat dihasilkan sungai tersebut adalah Batuan Sedimen, Batuan pasir yang banyak terpapar pada sungai. Selanjutnya saya melihat bahwa kawasan penduduk tidak jauh dari sungai tersebut, bahkan ada sekitar puluhan rumah yang berada dekat dengan sungai, yaitu dengan jarak 20 meter.






BAB IV
PENUTUP
4.1       Kesimpulan
            Batupasir adalah suatu batuan sedimen clastic yang dimana partikel penyusunya kebanyakan berupa butiran berukuran pasir. Kebanyakan batupasir dibentuk dari butiran-butiran yang terbawa oleh bergerakan air, seperti ombak pada suatu pantai atau saluran di suatu sungai. Butirannya secara khas di semen bersama-sama oleh tanah kerikil atau kalsit untuk membentuk batu batupasir tersebut. Batupasir paling umum terdiri atas butir kwarsa sebab kwarsa adalah suatu mineral yang umum yang bersifat menentang laju arus.
            Batupasir mempunyai banyak kegunaan didalam industri konstruksi sebagai suatu kumpulan dan batu-tembok. batupasir hasil galian dapat digunakan sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca

Komentar