Miniriset Geologi Dasar


mini riset
BATUAN SEDIMEN di sungai Namo Gajah


DISUSUN OLEH:
JAKA SIAHAAN
MARWERRY HANGRYANI SONATA
MUTIARA DELFIRA
NADIA UTAMI SURBAKTI

kelas :  B 2018
MATA KULIAH :GEOLOGI
DOSEN PENGAMPU: Drs. NAHOR M. SIMANUNGKALIT, M.Si


JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018




KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan mini riset inidengan waktu yang sudah ditentukan.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam penyusunan tugas ini. Tugas ini kami susun berdasarkan tugas dari mata kuliah GEOLOGI .Laporan mini riset ini bersisi tentang BATUAN SEDIMEN di sungai namo gajah.
Akhir kata, semoga laporan mini riset  ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan laporan mini riset ini. Semoga para pembaca dapat memakluminya.



Medan, November2018


Penulis











DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1  Latar Belakang..................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3  Tujuan Penelitian...............................................................................................
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................................................
2.1 Defenisi Batuan Sedimen..................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................
3.1 Metode Penelitian..............................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................
4.1 Hasil Penelitian..................................................................................................
BAB V PENUTUP............................................................................................................
5.1 Kesimpulan........................................................................................................
5.2 Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................
DOKUMENTASI..............................................................................................................






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sedimentasi merupakan proses pengangkutan, melayangnya (suspensi) ataumengendapnya material fragmentasi oleh air. Sedimentasi juga dapat terbentuk akibatadanya erosi. Prosesini dapatterjadidi daratan, danau, sekitar sungai ataupun dipantai.Pengendapan batuan atau tanah terjadi jika zat yang mengangkatnya mengalami penurunan kecepatan gerak atau bahkan berhenti sama sekali.
          Batuan adalah semua bahan yang menyusun kerak bumi dan merupakan suatu agregat(kumpulan) mineral mineral yang telah menghablur. Tanah dan bahan lepas lainnya yangmerupakan hasil pelapukan kimia maupun mekanis serta proses erosi tidak termasuk batuan,tetapi disebut dengan “Aluvial deposit”. Salah satu jenis batuan yang kita kenal adalah batuansedimen
Pemakaian batuan pada dasarnya tergantung pada kekhususannya. Tekstur batuanmengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkatkristalisasi, ukuran butir, bentuk butir, granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jikawarna batuan berhubungan erat dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur  berhubungan dengan sejarah pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil darirangkaian proses sebelum,dan sesudah kristalisasi.
Oleh karena itu pembuatan makalah ini kami lakukan selain untuk pemenuhan tugas kuliah juga dapat bermanfaat dan berguna untuk menambah ilmu pengetahuan contohnya sebagailangkahatau pemberian solusi bagi para mahasiswa untuk dapat mengetahui apa itu batuan sedimen, bagaimana batuan beku tersebut terbentuk, klasifikasi batuan beku, dan tipe dasar batuansedimen. Dengan adanya makalah ini, pengetahuan kita bertambah


B.Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan batuan sedimen?
2.      Bagaimanakah proses pembentukan batuan sedimen di Sungai Namo Gajah
3.      Apa sajakah jenis batuan sedimen di sungai Namo Gajah ?
4.      Bagaimana warna batuan di Sungai Namo Gajah ?
5.      Bagaimana penggunaan Batuan Sedimen oleh masyarakat pada sungai Namo Gajah?

B.     Tujuan Penelitian
Dari masalah diatas maka dapat di rumuskan tujuan, diantaranya:
1.      Untuk mengetahui apakah sebenarnya batuan sedimen
2.      Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan batuan sediimen di Sungai Namo Gajah
3.      Untuk megetahui jenis batuan apa saja yang ada di Sungai Namo Gajah
4.      Untuk mengetahui warna batuan sedimen yang ada di Sungai Namo Gajah














BAB II
KAJIAN TEORI
A.                Pengertian Batuan Sedimen
Banyak sekali jenis batuan yang ada di sekitar kita. Salah satu jenis batuan yang ada di dunia ini adalah batuan sedimen. Di samping batuan sedimen ada pula jenis batuan lain yakni batuan beku dan juga batuan metamorf. Namun pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai batuan sedimen.Batuan sedimen ini merupakan salah satu jenis batuan yang mana terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Batuan sedimen atau sering juga disebut sebagai endapan merupakan batuan yang terbentuk dari endapan bahan- bahan yang terbawa oleh air ataupun angin. Ada lagi pengertian mengenai batuan sedimen yakni batuan yang terbentuk karena adanya proses pembatuan atau litifikasi dari hasil proses pelapukan dan juga erosi tanah yang telah terbawa arus dan kemudian diendapkan.
Seorang ahli, yakni Hutton (1875) menyatakan bahwasannya batuan sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es  dan juga longsoran gravitasi, gerakan tanah atau juga tanah longsor. Selain terbentuk dari demikian, batuan sedimen ini juga terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam, dan juga material- material lainnya.
Demikianlah yang disebut dengan batuan sedimen.Tahukah Anda bahwasannya batuan sedimen ini ternyata jumlahnya sangat banyak dan banyak tersebar di permukaan bumi di dunia ini? Bahkan menurut Tucker (1991), bahwa 70% batuan yang terdapat di seluruh permukaan bumi ini adalah jenis dari batuan sedimen. Namun batuan itu hanya sebesat 2% dari volume seluruh kerak bumi. Hal ini menandakan bahwa batuan sedimen yang tersebar dengan sangat luas di permukaan bumi, namun ketebalannya hanya relatif tipis. Kerak bumi memang tersusun atas berbagai macam material, tidak hanya batuan saja namun juga lapisan- lapisan tanah, pasir, dan juga yang lainnya. Dan batuan ini juga termasuk elemen yang menyusun komposisi kerak bumi . batuan- bayuan yang metususn kompisisi kerak bumi ini terbagi ke dalam berbagai macam jenis dan salah satunya adalah batuan sedimen ini.Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk di permukaan bumi pada kondisi temperatur dan tekanan yang rendah. Batuan ini berasal dari batuan yang lebih dahulu terbentuk, yang mengalami pelapukan, erosi, dan kemudian lapukannya diangkut oleh air, udara, atau es, yang selanjutnya diendapkan dan berakumulasi di dalam cekungan pengendapan, membentuk sedimen. Material-material sedimen itu kemudian terkompaksi, mengeras, mengalami litifikasi,dan terbentuklah batuan sedimen.
Batuan sedimen meliputi 75% dari permukaan bumi. Diperkirakan batuan sedimen mencakup 8% dari total volume kerak bumi. Studi tentang urutan strata batuan sedimen adalah sumber utama untuk pengetahuan ilmiah tentang sejarah bumi, termasuk Paleogeografipaleoklimatologi dan sejarah kehidupan. Disiplin ilmu yang mempelajari sifat-sifat dan asal batuan sedimen disebut sedimentologi. Sedimentologi adalah bagian dari baik geologi maupun geografi fisik dan tumpang tindih sebagian dengan disiplin lain dalam ilmu bumi, seperti pedologigeomorfologigeokimia dan geologi struktur.
Batuan sedimen terjadi akibat pengendapan materi hasil erosi. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel yaitu ada yang halus, kasar, berat dan ada juga yang ringan. Cara pengangkutannya pun bermacam-macam seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat (saltation), terbawa dalam bentuk suspensi, dan ada pula yang larut (solution).

B.     Proses pembentukan batuan sedimen
Proses terbentuknya batuan sedimen melibatkan 3 proses pengerasan atau pembatuan, antara lain:


1.      Pemampatan (Compaction)
Proses pertama ialah pemampatan (compaction). Proses pemampatan menyebabkan butiran sedimen akan tertekan semasa tertimbus. Susunan butiran akan tersusun semula dengan lebih padat. Apabila terdapat banyak partikel yang lembut, seperti syal, maka sedimen akan lebih mudah mengalami pemampatan. Akibatnya, lapisan akan menjadi lebih tipis, porositi berkurang, terutama dalam sedimen lumpur.
Pengurangan porositi biasanya akan menyebabkan kehilangan air hingga mencapai 60-80%. Air kemudian akan mengalir menuju kawasan yang berketelapan tinggi, seperti pasir. Inilah yang kemudian akan memainkan peranan penting dalam pelarutan dan pengendapan kimia dalam pasir. Barulah setelah tersusun semula, pemampatan yang terterusan akan menyebabkan butiran bersentuhan satu sama lainnya. Sedemikian sehingga tempat sentuhan tersebut mengalami tekanan yang tinggi dan perubahan fisikal pun berlaku, seperti proses larutan tekanan atau pressure solution. Kemudian silika yang terlarut akan masuk ke dalam rongga antara butiran dan mulai membentuk simen.
2.      Penyimenan (Cementation)
Proses kedua ialah penyimenan (cementation). Penyimenan adalah proses di mana mineral baru yang berasal dari cairan rongga akan terbentuk atau terendap di permukaan butirannya. Adapun jenis simen yang biasanya terbentuk dan utama ialah kuarza dan kalsit. Kemudian simen akan mengikat butiran yang menyebabkan sedimen menjadi batu. Penyimenan ini biasanya berlaku pada tingkat pertengahan diagenesis. Karena jika berlaku pada tingkat awal, maka akan mengurangkan kesan pemampatannya. Yang mana, simen yang keras akan dapat menahan tekanan. Adapun simen kuarza berasal dari air liang yang tepu dengan silika, yaitu hasil dari larutan organisme bersilika, larutan tekanan kuarza, diagenesis kimia mineral liat, dan lain sebagainya. Sedangkan simen klasit dapat terbentuk semasa sedimen terendap, yaitu berada di kawasan sekitar karbonat.
3.      Penghabluran Semula (Recrystallization)
Proses ketiga ialah penghabluran semula (recrystallization). Penghabluran ulang merupakan proses perubahan ukuran atau bentuk dari batuan sedimen tanpa disertai dengan perubahan kimia atau mineralnya. Ukuran biasanya akan mengalami penambahan (bertambah besar), meskipun ada juga yang ukurannya justru mengecil. Penghabluran semula ini termasuk penting apalagi dalam kasus batu kapur, di mana ukuran kalsit menjadi bertambah besar, tekstur, dan strukturnya yang mungkin lenyap.
Namun pada umumnya batuan sedimen terbentuk melalui dua cara, antara lain:
1.      Pertama batuan sedimen terbentuk dalam lembangan pengendapan. Dengan kata lain, proses pembentukannya tidak mengalami proses pengangkutan. Sedimen jenis ini dikenal sebagai sedimen autochthonous. Adapun jenis batuan sedimen yang termasuk dalam golongan ini, diantaranya evaporit, batu kapur, dan laterit.
2.      Kedua batuan sedimen terbentuk tidak dalam lembengan pengendapan melainkan di luar lembengan pengendapan. Dengan kata lain, proses pembentukannya mengalami proses pengangkutan. Yang mana, angkutan tersebut membawa sedimen ke lembangan pengendapan yang baru. Adapun jenis batuan sedimen yang termasuk dalam golongan ini, diantaranya konglomerat dan volkanoklastik.
C.    Jenis-jenis batuan sedimen
1.      Batuan Sedimen Klastik
Batuan sedimen jenis ini merupakan batuan sedimen yang berasal dari pecahan-pecahan batuan yang pernah ada sebelumnya. Dengan kata lain, batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari proses pengendapan kembali pecahan-pecahan batuan asal atau sebelumnya. Batuan asal tersebut dapat berupa batuan beku, batuan metamorf, dan sedimen itu sendiri. Batuan sedimen pada golongan ini diendapkan secara mekanis, di mana terbagi menjadi dua golongan besar dan pembagian berdasarkan ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya pun dapat berdasarkan proses pengendapan yang terbentuk di darat maupun di laut.
2.      Batuan Sedimen Kimiawi
Batuan sedimen jenis ini merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimia. Dengan kata lain, batuan sedimen kimiawi merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu larutan atau pengendapan material di tempat itu juga. Proses pembentukan batuan sedimen pada kelompok ini dapat secara kimiawi, biologi (organik) maupun kombinasi diantara keduanya (biokimia).
3.      Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen jenis ini merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan bahan organik. Dengan kata lain, batuan sedimen organik merupakan batuan sedimen yang terbentuk karena adanya aktivitas binatang atau tumbuh-tumbuhan. Beberapa contohnya ialah rumah binatang laut (karang), terkumpulnya cangkang binatang (fosil) maupun terkuburnya kayu-kayuan sebagai akibat dari penurunan daratan menjadi laut. Contoh batunya ialah batu gamping, batu baru, dan lain-lain.
4.      Batuan Sedimen Vulkanik
Batuan sedimen jenis ini merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari letusan gunung merapi. Dengan kata lain, batuan sedimen vulkanik merupakan batuan sedimen yang terbentuk karena adanya akitivitas gunung berapi yang meletus, di mana debu-debu yang keluar dari aktivitas tersebut akan terendap seperti sedimen lainnya. Contoh batunya ialah batu pasir dan aglomerat.
Terakhir ialah jenis-jenis batuan sedimen berdasarkan tempat-tempat pengendapannya, antara lain:
1.      Batuan Sedimen Teritis – Batuan jenis ini merupakan batuan sedimen yang proses pengendapannya berlangsung di darat. Contohnya ialah batu pasir dan tanah loss.
2.      Batuan Sedimen Marine – Batuan jenis ini merupakan batuan sedimen yang proses pengendapannya berlangsung di laut. Contohnya ialah batu karang dan batu garam.
3.      Batuan Sedimen Fluvial – Batuan jenis ini merupakan batuan sedimen yang proses pengendapannya berlangsung di sungai. Contohnya ialah pasir dan tanah liat.
4.     Batuan Sedimen Glasial – Batuan jenis ini merupakan batuan sedimen yang proses pengendapannya berlangsung di daerah es atau salju. Contohnya ialah batu morena.






BAB III
METODE PENELITIAN

A.                Jenis penelitian
Metode yang dilakukan adalah metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek dalam penelitian dapat berupa objek-objek  yang pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak ataupun apa adanya. Pada observasi yang di lakukan kelompo  4 dimaksud  untuk mengetahui batuan sedimen yang ada di Sungai Namo Gajah..Penelitian ini menggunakan metode observasi yang merupakan desain penelitian yang bersifat alamiah dan melakukan studi terhadap sebuah sungai yang ada di Medan Tuntungan.Data bersumber dari Data Primer dimana data primer merupakan data yang diperoleh melalui survey langsung ke lokasi kajian..
Studi ini dilakukan ke dalam beberapa tahap yaitu pengumpulan data, pengolahan data awal, analisis dan pembuatan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara: Survey primer, data yang dapat langsung diperoleh dari sumber-sumber data yang ada. Cara untuk mendapatkan data primer adalah sebagai berikut:  Observasi Lapangan, wawancara dan Dokumentasi
Observasi lapangan dilakukan dalam rangka pengamatan wilayah yang dipandang dari berbagai segi kegiatan.Dokumentasi dilakukan dengan cara pemotretan dengan maksud untuk memperlihatkan kondisi eksisting di wilayah tersebut.

B.                 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Pada observasi ini di lakukan di Sungai Namo Gajah, Medan Tungtungen. Observasi dilakukan pada hari rabu tanggal 09 November 2018 pukul 10.00-13.00 wib.







BAB IV
PEMBAHASAN
Batuan Sedimen di Sungai Namo Gajah
Ada 1 jenis batuan yang ada di sungai Namo Gajah. Yaitu batuan sedimen. Batuan sedimen ini merupakan salah satu jenis batuan yang mana terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Batuan sedimen atau sering juga disebut sebagai endapan merupakan batuan yang terbentuk dari endapan bahan- bahan yang terbawa oleh air ataupun angin. Ada lagi pengertian mengenai batuan sedimen yakni batuan yang terbentuk karena adanya proses pembatuan atau litifikasi dari hasil proses pelapukan dan juga erosi tanah yang telah terbawa arus dan kemudian diendapkan. Seperti seorang ahli, yakni Hutton (1875) menyatakan bahwasannya batuan sedimen ini merupakan batuan yang terbentuk oleh konsolidasi sedimen, sebagai material lepas, yang terangkut ke lokasi pengendapan oleh air, angin, es  dan juga longsoran gravitasi, gerakan tanah atau juga tanah longsor. Selain terbentuk dari demikian, batuan sedimen ini juga terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat, silika, garam, dan juga material- material lainnya. Demikianlah yang disebut dengan batuan sedimen.
Batuan sedimen ini ternyata jumlahnya sangat banyak tersebar di sungai Namo Gajah ini. Namun batuan itu hanya sebesar 2% dari volume seluruh kerak bumi. Hal ini menandakan bahwa batuan sedimen yang tersebar dengan sangat luas di permukaan bumi, namun ketebalannya hanya relatif tipis. Kerak bumi memang tersusun atas berbagai macam material, tidak hanya batuan saja namun juga lapisan- lapisan tanah, pasir, dan juga yang lainnya. Dan batuan ini juga termasuk elemen yang menyusun komposisi kerak bumi . batuan- bayuan yang metususn kompisisi kerak bumi ini terbagi ke dalam berbagai macam jenis dan salah satunya adalah batuan sedimen ini.


Proses Pembentukan Batuan Sedimen
Batuan sedimen ini mengalami proses pemadatan dan juga pengompakan dari bahan lepas (endapan) hingga menjadi batuan sedimen yang utuh. Proses ini dinamakan sebagai diagenesa. Proses diagenesa sendiri dapat terjadi pada suhu dan tekanan atmosferik sampai dengan suhu 300 derajat celcius dan juga tekanan 1 – 2 kilobar yang berlangsung mulai dari sedimen mengalami penguburan hingga terangkat dan juga tersingkap kembali di atas permukaan  lapisan atmosfer bumi. Berdasarkah hal ini maka ada 3 macam diagnesa, yakni:
  1. Diagnesa eogenik, yakni diagnesa awal yang terjadi pada sedimen di bawah permukaan air.
  2. Diagnesa mesogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada waktu sedimen mengalami penguburan yang semakin dalam.
  3. Diagnesa telogenik, yakni diagnesa yang terjadi pada saat batuan sedimen tersingkap kembali ke permukaan bumi yang disebabkan karena pengangkatan dan juga erosi.
Itulah berbagai macam diagnesa yang terjadi pada batuan sedimen. Oleh karena diagnesa ini ada bermacam macamnya, maka derajat kekompakan batuan sedimen ini juga ada berbagai macam atau bervariasi. Berbagai macam kekompakan dari batuan sedimen ini antara lain:
  1. Bahan lepas atau loose materials, yakni yang masih berupa endapan ataupun sedimen.
  2. Padu atau indurated. Pada tingkatan ini konsolidasi material terjadi pada kondisi kering. Namun hal ini akan terurai apabila dimasukkan ke dalam air.
Itulah beberapa jenis dari kekompakan yang terjadi pada batuan sedimen. Setelah kita mempelajari kekompakan dari batuan sedimen, selanjutnya kita akan mempelajari mengenai tekstur dari batuan sedimen.
Tekstur Batuan Sedimen
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya bahwasannya batuan sedimen ini mempunyai tekstur yang bermacam- macam. Batuan sedimen ini dapat bertekstur klastika ataupun non- klastika. Namun apabila batuannya sudah sangat kompak dan apabila telah terjadi rekristalisasi atau pengkristalan kembali, maka batuan sedimen ini memiliki tekstur kristalin. Batuan sedimen yang mempunyai tekstur kristalin ini pada umumnya terjadi pada jenis batu gamping dan juga batuan sedimen yang kaya silika yang sangat kompak dan juga keras.
Itulah beberapa informasi mengenai batuan sedimen yang banyak terdapat di sekitar kita. Sebagai batuan yang banyak terdapat di sekitar kita, batuan sedimen ini banyak sekali kegunaannya, terutama untuk bahan bagunan atau untuk sebagai penghias rumah maupun gedung- gedung saat ini. Demikianlah informasi mengenai batuan sedimen yang dapat kita pelajar sehingga kita dapat membedakan jenis batuan ini dengan batuan- batuan yang lainnya.
Jenis- jenis Batuan Sedimen Sungai Namo Gajah
Batuan sedimen terbentuk dari batuan beku atau zat padat lainnya yang kemudian mengalami erosi di tempat tertentu dan kemudian mengendap dan pada kahirnya menjadi keras. Batuan sedimen ini biasanya bentuknya berlapis- lapis secara mendatar. Tahukah Anda bahwa jenis batuan sedimen ini masih dibedakan lagi menjadi beberapa jenis? Jenis- jenis dari batuan sedimen ini diklasifikasikan menurut beberapa kategori. Lalu, apa saja jenis- jenis dari batuan sedimen ini?
  • Batuan sedimen klastika
disebut juga dengan batuan sedimen detritus, mekanik, eksogen yang merupakan batuan sedimen yang terdiri atas klastika- klastika atau hancuran bebatuan yang mengendap secara alami atau mekanik oleh gaya beratnya sendiri. Batuan jenis ini terbentuk sebagai hasil pengerjaan kembali atau reworkin dari batuan yang sudah ada sebelumnya. Proses pengerjaan kembali yang terjadi sebagai pembentukan batuan ini meliputi pelapukan, erosi, transportasi, dan juga redeposisi atau pengendapan kembali. Untuk menunjang proses tersebut dapat terjadi, diperlukan beberapa media yakni air, angin, es , dan juga efek gravitasi atau beratnya sendiri. Khusus untuk media yang terakhir tersebut atau media gravitasi ini sebagai akibat dari longsoran batuan yang telah ada sebelumnya.
Yang perlu kita ketahui dari kelompok batuan jenis ini adalah bahwa kelompok batuan ini bersifat fragmental atau terdiri dari butiran- butiran atau pecahan batuan sehingga bertekstur klastika. Contoh dari batuan sedimen klastika ini antara lain batu breksi, konglomerat, batu pasir, dan juga batu lempeng. Batu breksi merupakan endapan krikil yang bersudut tajam yang masih dekat dengan tempat asalnya. Batu konglomerat merupakan endapan kerikil yang sudutnya membulat (sudut yang jauh terbawa aliran sungai). Sedangkan batu pasir merupakan batuan endapan yang berasal dari fragmen batuan yang berukuran 1/16 hingga 2 mili meter.
  • Batuan Sedimen Organik
Batuan sedimen organik ini juga dikenal sebagai batuan sedimen asal jasad. Batuan sedimen organik merupakan batuan sedimen yang berasal dari sisa- sisa jasad hidup atau dibuat oleh jasad hidup. Golongan batuan jenis ini dapat dipecah menjadi dua macam, yakni sedimen biomekanik dan juga sedimen biokimia. Sedimen biomekanik merupakanendapan dari sisa- sisa bagian tubuh jasad hidup yang mengendap secara alami karena beratnya sendiri, misalnya adalah batu gamping, kerang, batu numilites, dan juga batu gamping berlapis.  Sementara batuan sedimen biokimia merupakan batuan yang terjadi karena pengendapan unsur gamping dan juga silisium dengan batuan makhluk hidup. Contoh dari batuan ini adalah batu gamping terumbu atau rumah binatang kerang dan juga tanah diatomea atau pengendapan unsur silisium karena adanya karbondioksida dalam air yang banyak diserap oleh ganggang diatomea.
Itulah jenis-jenis batuan sedimen yang ada di sungai Namo Gajah menurut komposisi penyusun utamanya. Selanjutnya kita akan membahas mengenai warna dari batuan sedimen.
Warna Batuan Sedimen
Jika kita pada umumnya menjumpai bahwa batu berwarna gelap, yakni hitam atau sedikit keabu- abuan, maka batuan sedimen pada sungai Namo Gajah juga terdapat seperti itu juga..Batuan sedimen ini ada yang berwarna gelap, yakni abu- abu gelap hingga hitam kelam. Dengan demikian batuan sedimen ini mempunyai warna yang bervariasi. Variasi warna dari batuan sedimen ini disebabkan oleh komposisi bahan penyusunnya.






BAB V
PENUTUP
A.                Kesimpulan
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapanyang berupa bahan lepas atau batuan yang terjadi akibat pengendapan materi hasilerosi.Batuan sedimen dapat di kelompokkan menjadi dua yaitu batuan sedimen klastik dan non klastik.
Batuan sedimen klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk dari pengendapan kembalidetritus atau pecahan batuan asal, sedangkan batuansedimen non klastik yaitu batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapansuatu larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu).Pembentukan berbagai macam mineral di alamakan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbedabeda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Batuan sedimen bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi, dan organis serta proses penguapan / evaporasi.
Batuan endapan atau batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan ( bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis ) yang terbentuk melalui tiga cara utama : pelapukan batuan lain ( clastic ), pengendapan (deposition)karenaaktivitas biogenik, dan pengendapan ( precipitation ) dari larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung, termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi75% dari permukaan bumi.
B.Saran
Diharapkan dengan terbentuknya makalah tentang batuan sedimen ini dapat disempurnakan menjadi lebih lengkap dan di bahas lebih rinci tentang batuan-batuan yang lain selain batuan organik.Batuan sedimen terbentuk karena hasil pengendapan.




Komentar